Kamis, 13 Januari 2011

Resensi Bukui

MENEMUKAN JEJAK SEJARAH DALAM KITAB SUCI



Judul : Situs – Situs Dalam Al Quran

Dari Banjir Nuh Hingga Bukit Thursina

Penulis : Syahruddin El Fikri

Penerbit : Republika

Cetakan : Pertama, Maret 2010

Tebal : 239 + xii halaman





Al Quran merupakan kitab suci yang luar biasa. Kemurniannya terjaga hingga hari ini. Satu huruf pun tidak ada yang dipalsukan di dalam Al Quran. Al Quran memuat ajaran yang sangat lengkap. Mulai dari urusan hubungan manusia dengan tuhannya hingga urusan manusia dengan sesama manusia. Selain itu Al Quran juga memuat kisah-kisah yang dapat dijadikanpelajaran bagi umatnya. Al Quran bukanlah kitab sejarah. Namun demikian banyak peristiwa bersejarah diabadikan di dalam Al Quran meskipun tidak secara terperinci. Misalkan Al Quran hanya menyebutkan Adam diturunkan di bumi. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah dimana Adam diturunkan ? Benarkah Adam manusia pertama ? ini baru tentang Adam. Belum lagi tentang Nabi Nuh dengan perahu dan banjir bandangnya. Peristiwa tersebut memunculkan banyak pertanyaan.

Kehadiran buku Situs – Situs Dalam Al Quran ini mencoba menjawab berbagai pertanyaan tersebut. Sebenarnya buku ini merupakan kumpulan tulisan yang dimuat di rubrik Islam Digest Republika setiap hari Minggu. Namun apa yang disajikan di dalam buku ini sudah mendapat tambahan materi sehingga muatanny sudah lebih lengkap dari pada apa yangterdapat dalam islam Digest.

Satu hal yang menarik dari buku ini, meskipun yang jadi rujukan pokok dalam menelusuri situs – situs bersejarah tersebut adalah Al Quran, namun penjelasannya juga mendasarkan keterangan yang terdapat dalam kitab suci umat lain seperti perjanjian lama maupum Taurat. Misalkan ketika membahas tentang ditemukannya jasad Firaun. Penulis mengutip referensi dari berbagai kitab suci.

Hal ini dapat kita simak pada halaman 145 – 147. Al Quran menyebutkan : ” Dan ingatlah ketika kami belah laut untukmu, lalu kami selamatkan kamu danKami tenggelamkan (firaun) dan pengikut – pengikutnya, sedang kamu sendiri menyaksikan”. ( QS. Al Baqoroh : 50 ). Menurut penulis, taurat tidak memberikan penjelasan bahwa jasad Firaun ditelan laut, namuntidak menjelaskanapa yang terjadi setelah itu. Sedangkan dalam Kitab keluaran pada Perjanjian Lama menyebutkan bahwa lokasi tenggelamnya Firaun di Miqdol dan Baal – Zephon.

Dengan menggunakan berbagai referensi baik buku maupun situs-situs yang ada di internet buku ini berhasil menjawab berbagai pertanyaan seputar jejak-jejak sejarah yang diungkap secara sekilas di dalam kitab al Quran. Ada 32 topik yang dibicarakan dalam buku ini. Mulai dari tempat diturunkannya Adam, tempat terdamparnya perahu Nuh, tempat Musa bertemu dengan Nabi Khidir, tempat ditemukannya jasad firaun, hingga Danau Qarun dan laut Merah. Semuanya disajikan secara gamblang dan mengalir.

Selain itu buku ini juga mencoba meluruskan akidah umat ketika membahas tentang Jabal Rahmah. Tugu yang dibangun oleh pemerintah Saudi Arabia sebagai tempat peringatan peristiwa sejarah justru dijadikan sebagai berhala modern, tempat meminta. Ada yang meminta jodoh, rejeki, panjang umur dan lain sebagainya. Untuk itulah menurut penulis perlu ditingkatkan pemahaman terhadap agama ( halaman 14). Dengan hadirnya buku ini tentunya umat semakin memahami ajaran agamanya sehingga tidak menjadikan tempat – tempat bersejarah sebagai tempat untuk meminta yang pada akhirnya dapat menggelincirkan iman.

Di dalam buku ini juga diceritakan banyak peneliti sejarah yang akhirnya masuk Islam setelah menemukan jawaban-jawaban adri apa yang disebut di dalam Al Quran. Misalnya Dr. Maurice Bucaille. Beliau adalah seorang peneliti yang berhasil meneliti sebab kematian Firaun dan pengawetanya. Beliau mengungkapkan bahwa firaun tewas digulung gelombang sebagaimana dipaparkan di dalam Al Quran. Beliau menambahkan bahwa al Quran sangat dalam menjelaskan sesuatu. Padahal peristiwa yang digambarkan dalam Al Quran itu masih sangat kabur pada masa Nabi Muhammad diutus (halaman 145).

Demikianlah jika Allah menghendaki seseorang untuk mendapat hidayah. Hidayah itu bisa datang melalui penelitian ilmiah maupun dari hal-hal yang sederhana. Kehadiran buku ini diharapkan tidak hanya untuk memenuhi rak buku dideretan buku – buku sejarah. Melainkan dari itu semoga dapat mempertebal keyakinan kita terhadap ajaran agama yang telah kita anut. Bahkan jika keyakinan itu telah menyimpang maka dapat dibenahi dengan kita memahami detil-detil sejarah yang dipaparkan di dalam kitab suci. Semoga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar